
Jurnalpase.com|Medan – SMAN 1 Matangkuli merupakan salah satu sekolah yang memperoleh bantuan perangkat Teknologi dan Informasi (TIK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom).
Qusthalani yang menjadi perwakilan sekolah dan juga Duta Rumah Belajar (DRB) Provinsi Aceh mengatakan kegiatan penyerahan bantuan TIK kali ini juga dibarengi dengan bimbingan teknis pemanfaatan portal rumah belajar bagi guru di daerah tertinggal, terpencil, dan terdepan (3T). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Madani Medan, Rabu sampai dengan Jumat, 11 Desember hingga 13 Desember 2019.
“Jadi kita sudah punya Rumah Belajar, digital platform yang dibuat oleh pemerintah dengan harapan agar sekolah, dalam hal ini, ya muridnya, gurunya, dan sekolahnya lebih mudah lagi untuk belajar. Kalau dulu murid hanya tergantung pada guru, nanti murid, disamping dari guru juga bisa belajar dari rumah belajar,” kata Qusthalani.
Namun yang perlu diantisipasi, jangan sampai guru-guru tergantikan oleh Rumah Belajar.
“Jadi supaya tidak tergantikan, bagaimana guru-guru harus betul-betul berkreasi, berinovasi, sehingga Rumah Belajar tidak bisa menggantikan guru. TIK tidak bisa menggantikan guru, dan guru tetap diperlukan. Karena itu, guru harus bekerja keras menginspirasi bagaimana anak-anaknya, siswa-siswanya bisa terus belajar, bersemangat, terutama daerah-daerah 3T ini, sehingga kualitasnya tidak kalah dengan sekolah-sekolah di perkotaan,” paparnya.
Untuk itu, para guru harus betul-betul melakukan perubahan luar biasa.
“Perubahan besar diharapkan bisa dimulai dari desa. Sehingga Program Mendikbud, yaitu digitalisasi sekolah, betul-betul terlaksana dengan maksimal. Mulai dari sekolah desa sampai ke kota,”tuturnya.
Aceh mendapatkan kuota 10 sekolah, selain dari SMAN 1 Matangkuli, juga ada beberapa sekolah dari Pulau Aceh dan Pulau Banyak Singkil.
Sedangkan untuk peserta lainnya dari Provinsi Sumatera Utara sebanyak 27 sekolah, Provinsi Sumatera Barat sebanyak 43 sekolah dan Provinsi Riau sebanyak 8 sekolah
Sementara itu, Kepala Pustekom Kemendikbud, Gogot Suharwoto menambahkan, pada tahun 2019 ini, Pustekom Kemendikbud memiliki program memberikan sarana pembelajaran TIK dengan target 1.800 sekolah. Sebagian sekolah penerima bantuan TIK ini, sebelumnya telah menerima bantuan akses internet melalui Universal Service Obligation kerja sama dengan BAKTI Kemkominfo.
Rangkain kegiatan ini telah dilaksanakan di 11 regional, yaitu Medan, Pagar Alam, Morotai, Waingapu, Kabupaten Buol, Anambas, Boalemo, Kepulauan Sangihe, Jakarta, Jayapura dan Sorong.
“Kami masih menunggu terkait dengan tambahan akses internet dari BAKTI Kemkominfo, supaya kami bisa menambah sasaran sekolah yang akan menerima bantuan, baik berupa bantuan akses internet maupun bantuan peralatan, dan pelatihan pemanfaatan Rumah Belajar,” ungkapnya
Laporan: khaidir
Jurnal Pase Media Online Pase